“Cukup kan buat bayar kontrakan kamu tiga bulan?”Saya berbaring agak lama sampai akhirnya kekuatan saya kembali. Bokep Hijab Aduuuu!!”Juragan mendengus dan menggerung. (Belakangan saya tahu itu bukan pipis). Nggak susah kok, cuma bibir ketemu bibir.”“Eh… kalau cium bibir saya belum pernah, Juragan… paling-paling cium pipi, cium tangan…”“Ya udah, nggak apa-apa! Kamu perlu uang? Denok, kalau kamu mau kupegang, kutambah dua puluh ribu, ya…”Kedua tangan saya dipegang Juragan, lalu pelan-pelan diletakkan di samping badan saya. Tangannya yang besar itu memegang bahu saya.“Siapa bilang kamu nggak punya apa-apa?” bisiknya. Katanya, “Aku bikin kamu tambah enak di sini ya?”Juragan menyibak kancut saya dan menowel… menowel… itil saya!“Coba kalau begini…”“Nhaaaa!! Haduh biyung. Saya digilir mereka berdua di sana. Ealah, pas keluar kamar saya malah ketemu dengan ibu yang punya kontrakan.Si ibu nggak pake basa-basi langsung nagih tunggakan 2 bulan. Bokong saya juga kencang gara-gara dibentuk latihan olah tubuh dalam tarian.Ada yang bilang bahenol, saya sih matur nuwun saja kalau ada yang anggap begitu.
