Aku mencium vagina itu, tercium bau khas cairan vagina wanita yang orgasme.Aku tersenyum, hatiku senang karena bisa membawa Mbak Nida mencapai orgasmenya. Hijab bokep Lama baru terdengar jawaban,
“Wa’alaikumussalam” jawaban Mbak Nida dari dalam kamar itu.Pintunyapun terbuka, kulihat Mbak Nida melongokkan kepalanya yang berjilbab itu dari celah pintu,“Ada apa ya ?” tanyanya. Kata Mbak tidaaak ! “Mbak jangan marah dulu, coba Mbak pikirkan lagi, sejak menonton Vcd itu, Mbak tidak bisa lagi orgasme dengan Mas Arif khan” kataku sambil merebut Vcd itu dan mematahkannya.Mbak Nida terkejut,
“Kamu…..”Tak sempat ia menyelesaikan kata-kata, aku memotongnya,“Saya bersedia memberikan kepuasan kepada Mbak Nida, saya jamin Mbak Nida bisa orgasme bila main dengan saya”
“Kurang ajar ! Lama kami saling bertatap-tatapan, aku lalu mencium mesra bibir Mbak Nida dan Mbak Nida juga menyambut ciumanku, jadilah kami saling berciuman dengan mesra, oh indahnya.Tak lama, aku menghentikan ciumanku, aku kaget, Mbak Nida ternyata menangis !“Kenapa Mbak Nida ? “Oh, baiklah” kata Mbak Nida sambil bermaksud mengambil bungkusan di tanganku itu. Bunyi becekpun mulai terdengar,“Sllrrttt…cccrrttt….ccrrplpp” suara becek itu terus berulang-ulang seiring dengan irama tusukanku.“Akhhh….yaaahh…terus…” suara desahan Mbak Nida keenakan.