Aku tidak bisa menemukan pintu keluar. Aku menemukan pak Jun lagi di dapur sedang mengasah pisau. Hijab bokep Dalam hitungan detik semuanya menjadi gelap. Mita emang sempurna bangeeet, hahahaha” ucap mereka.Pak Jun kemudian mengambil pisau dan mendekatiku. Aku mengangguk dengan cepat mengisyaratkan akan menuruti perintahnya. Ya aku bingung… takut, horni, semuanya bercampur jadi satu. Sepertinya mereka memang tidak berniat untuk menyimpanku untuk terus disetubuhi dalam waktu yang lama. Pokoknya seluruh tubuhku penuh oleh liur dan cupangan mereka. Sangat memalukan.Aku kemudian kembali ke ruangan tadi. Aku melihat pintu yang terbuka. Orang ini betul-betul biadab!Pak Jun kemudian bangkit dan mematikan layar tv. Aku terduduk lemas.Akupun tersenyum. Mungkin di gudang atau bekas pabrik. Takut tapi horni.“Pak… Mita disuruh ngebunuh lagi ya? Kamu mau langsung dibunuh sekarang? Anusku juga masih mengeluarkan air. Aku sungguh penasaran di mana aku sebenarnya. Mulutku tertutup lakban. Masa aku disuruh membunuh perempuan itu! Malah aku yang kesal karena sebenarnya aku nikmatin banget disodori penis rame-rame gini, ugh!“Simulasinya belum selesai, Mita… jangan godain mereka dulu… ntar kamu aku bunuh lho…” ancam pak Jun dengan maksud bercanda.“Ish… Mita gak godain kok… emang salah Mita ya karena punya badan yang nafsuin dan
