Padahal Bapak paling sayg padaku. Tante Amanda dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta. Bokep rusia Lidya ikut berbaring di sampingku. Sementara perasaan hatiku semakin tak menentu. “Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Lidya. “Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Lidya bersama Mamanya yg umurnya mungkin sebaya dgn Ibuku. Seakan-akan dia tak percaya dgn apa yg ada di depan matanya. Perlu diketahui, aku memperoleh anjing itu dan Mas Herlambang, suaminya Mbak Indira. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa. Di kampus, sebenarnya ada seorang perempuan yg perhatiannya padaku begitu besar sekali. “Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi. Bahkan aku sampai tertawa sendiri. Lidya hanya diam saja. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Bahkan Mbak Indira menjanjikan macam-macam agar aku tak terus menangis. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Namun aku tak peduli dgn paha yg indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Bahkan dia menekan dadanya yg membusung padat ke dadaku.“Memangnya aku harus bagaimana?” aku malah balik
