Lenguhan, desahan dan teriakan kenikmatan, keluar dengan seksi dari mulut kami bertiga. Hijab bokep “MATI LO BANGSAT…” ujar mas Manto sambil terus menendangi tubuh Ogie yang diam tak berdaya. Dengan tangan kasarnya, ia langsung mengelus telapak tanganku yang masih bertengger di payudaraku. Mumpung dia masih ada di dekatmu?”Ogie tak membalas perintah mas Manto, ia hanya menggelengkan kepalanya. Jawab saja…mbak nggak akan marah kok…kenapa kamu mencuri photo-photo mbak?”
Akhirnya dengan satu tarikan nafas oanjang, pramusaji itu mulai membuka mulutnya. “Ya? Menawarkan pramusaji yang bekerja di depot kecil ini beronani didepanku. Ia seperti berpikir keras, menimbang-nimbang penawaran yang mungkin hanya datang sekali dalam seumur hidupnya. Dan segera, aku mengenali wajah mesum sosok pengintip itu. “Iya mas… Enak banget …” jawabku singkat “ terus mas…terus towel itil adek…”
“Towel apanya dek?” Tanya mas Manto. Apa photo-photo ini kamu buat sebagai bahan untuk coli?”
Perlahan, dengan wajah yang malu-malu, Ogie menganggukkan kepalanya. “Ogie…lihat…” panggilku “Buat apa kamu mengambil photo-photo aq?” tanyaku. Dan menawarkan lelaki hidung bengkok ini untuk dapat menyentuh kemontokan aurat tubuhku, hanya demi sebuah handphone. Ditimang-timangnya kedua gundukan daging besar yang ada di depan dadaku ini dengan tangan kasarnya, sembari menunggu respon dari Ogie.
