“Ngga pernah, dan dia juga kayak-nya jijik deh.”, jawab-nya singkat. Bokep Hijab Karen tidak berhenti-hentinya mendesah dan berkata kalo dia akan segera datang. Tiba-tiba Karen berkata, “Karen mau kasih suprised, kak Ditto jangan kaget yah.”. Tanpa basa-basi lagi, kutarik celana tidur-nya dan kulempar ke sebelah ranjang-ku. Kulihat belly button-nya yang bersih, aku cium daerah perut Karen. Aku mulai merasakan penis-ku mulai menegang hebat, dan terasa ada sesuatu yang ingin mendesak keluar. Seperti tersambar petir, dan termangu tanpa daya. Karen ngga pernah merasa geli sehebat itu tadi, maka-nya Karen langsung kaget. Perut-nya rata. Setelah kuteguk obat-nya, Karen bilang kepadaku akan mengusap dada dan punggung-ku dengan minyak kayu putih lagi setelah dia selesai mandi. “Aku dah ngga bisa bobok lagi. “Dateng sama-sama Karen yah kak Ditto?!”, pinta-nya. Kulit-nya putih, halus, dan mulus. Tapi kali ini Karen selalu memakai daster lengan dan kaki pendek, dan lebih parah lagi tidak memakai bra sama sekali. Kami kembali ke kamar dengan keadaan terlanjang. “Kak Ditto genit ah…Karen cubit nih!”, kata-nya manja sambil mencubit punggung-ku.
