Bergegas aku membereskan segala yang berantakan, sekedarnya. Bokep rusia Dan…
“Bikin minum dong, haus nih…!”, Kak Dewi membalikan badannya, dan melihat kearahku yang tengah menikmati bagian belakang tubuhnya. Entah berapa lama aku menyaksikan tingkah laku kak Dewi didalam kamar. “Tenang…pokoknya aman !”,
Kak Dewi nampak gelisah. “Tenang aja. Paha kak Dewi bergerak seolah memberi ruang agar tubuhku bergerak lebih leluasa. Aku merasa bersalah karena kemudian khayalanku semakin kacau. Kak Sinta menarik bantal dan meletakannya, dibawah pinggul kak Dewi, sehingga tubuh bagian bawah kak Dewi makin terangkat. Dikenakannya Langerie-nya kembali. Kak Dewi tak mengucap sepatah katapun. Ada sesuatu yang hangat namun basah dibawah sana. Pikiran gilaku melintas lagi. “Mandi dulu sana, dasar jorok !”, kata kak Dewi sambil meletakan piring yang dipegangnya. “Iya kak !”, lalu tak terdengar lagi suara kak Dewi. Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”. Mmm enak !”, kataku sambil menyuap sesendok nasi goreng hangat. Lalu kakiku menyilang keatas dua kakinya.