Rambut hitam lurus, mata bulat dan bibir seksi (katanya sich he.., he..). Saat itu aku benar-benar panas dingin, napasku memburu, suaraku rasanya hanya bisa berucap dan mendesis-desis “ss…, ss…”,. Bokep jepang Betapa kagetnya aku ketika aku melihat sprei terbercak darah. Nyaris tubuhku kini tanpa busana. Aku menikmati saja tapi ketika melihat darah kegadisanku di atas sprei, aku jadi bingung, takut, malu dan sedih. Ruangannya ber AC, full music. Banyak teman-temanku maupun teman kakakku naksir kepadaku. “Nah…, karena kamu sudah menyelesaikan PR-mu, aku kasih hadiah” kata Kak Agun. Aku mendesis-desis merasakan sesuatu yang nikmat. Tangan Kak Agun menelusup ke CD-ku.Aku menjerit, “Jangan…, jangan…”, aku berusaha menarik diri. Aku melihat Kak Agun berdiri sambil menyandarkan sepeda sportnya ke garasi. Dan tiba aku merasa nyaris terguncang, ketika dia menyentuh sesesuatu di “milikku”. Coklat?”, kataku. “Bukan, tapi tutup mata dulu”, kata dia. Direbahkannya aku di atas ranjang dan Kak Agun mulai lagi menciumku. Sesaat diam dan ketika mulai dinaik-turunkan aku menjerit lagi, “Auchh…, auchh…”.
