Akhirnya aku tersadar…kuputuskan menghentikan kegiatan menyenangkan diriku itu lalu bergegas bersiap-siap.Setelah memasukkan barang ke H…. Hijab bokep “Jilatin yang ini Riz”, kataku sambil menunjukkan letak klitoris. “Be..belum pernah tan”, jawabnya singkat.“Udah..kamu pijit kaki tante aja, soal pegal”. Dia terus menggerakkan tubuhnya maju mundur, makin lama makin cepat, sambil tangannya memegang pinggulku.“Ah..ah..ah…teerrruuus Riz….terruuusss…..aaaaahhhh”.“Tan, Faarriizz maau kke…..lluaarr….giimaannaa nihhhh…..aahhhh…ahhh?”.“Ahhh…aahhh…kkee…ahh…keeluaarinn aja Riz…aahhhhh”.Plok..plook…clooppss….cloppss…. Aku bangun dengan tubuh dan perasaan yang benar-benar fresh. “Yang mana tante?”, katanya polos. “Nih lotionnya”, kataku sambil menyerahkan lotion kepada Fariz. “Ng…ga pa pa tan, saya keluar dulu”, katanya. “Mau ngapain lo?”, tanya Vina setengah berbisik kepadaku. Sensasi bersetubuh dengan bocah polos yang masih perjaka ini benar-benar membuatku bernafsu. “Yang itu Riz, jilatin ‘itu’ tante”, pintaku setengah memelas. Akupun mulai bersiap meneriam muntahan sperma fariz didalam vaginaku, akupun mulai mencapai orgasme yang sejak tadi kutahan.“Aahhhhh…tteerrruuussss Rizzzzz…tante ju….Ah!..ga mau keeluuuarrr……aaahhhhh…terusss”.Fariz terus mempercepat kocokan penisnya di dalam vaginaku.“aahh…ahhh..AAAAHHHHHHHHH….!!!!”Fariz memuntahkan seluruh spermanya didalam vaginaku. “Yang mana tante?”, katanya polos. Cllep…bleessshhh…penisnya langsung masuk kedalam vaginaku yang sudah semakin basah.“Aaaaahhhh…”, teriakku.Aku mulai memegang pinggang fariz dan menggerakkannya maju mundur.