“Mas ini tangannya usil deh. Bokep Hijab Tunggu sebentar ya,” katanya sambil meneruskan membaca surat-surat yang masuk hari ini.Setelah selesai membaca satu surat barulah dia menatapku.“Begini Dik Anto, besok hari libur nasional. Ia memijat pahaku.“Hmmhh.. Kebetulan semua urusan saya selesai hari ini jadi saya bisa pulang siang nanti. Masih ada waktu tiduran dua jam setelah seharian pikiranku agak capek. Aku lapor ke resepsionis.“Mbak, Pak Jay sudah check out, saya pakai kamarnya sampai besok. Menginap di tempat yang empuk dan berAC. crek.. Ia mengenakan celana panjang hitam dan kaus putih. Kata Mbak yang jaga di depan dia pulang kampung dan tidak kembali lagi. crek.. Kurasakan mulutnya menyedot dengan kuat sampai penisku terasa ngilu.Kuangkat tubuhnya dan kulucuti celana dalamnya. Wati kelihatannya tidak sabar lagi dan dengan sekali gerakan kausnya sudah terlempar di sudut kamar. Lalu aku menerkam dan memeluk Wati. Dilepasnya kacamata dan diletakkan di meja samping ranjang. Saat itu aku masih termangu, tapi penisku bereaksi lebih cepat dan langsung saja tegak dengan kerasnya. Kulihat keringat mulai menitik di lehernya. Setelah taksinya pergi, aku berpikir kalau dia jadi pulang, sementara bill sudah dibayar penuh sampai besok, sayang rasanya.
