Kedua tangannya meremas-remas buah dadanya sendiri, kepalanya sering menengadah ke atas, “uugghh.., oohh.., sshhsstt”. Melihat gerakanku itu, tiba-tiba dia mengangkat dadanya. Hijab bokep “Gigit.., gigit.., Wan.., sst”. “sstt.., hh.., sstt..”, mulutnya berdesis seperti ular. “Gita sayang sama Iwan”, hanya itu yang keluar dari mulutnya, lalu matanya terpejam sambil terus memelukku. Kami sama-sama hanya memakai celana dalam saja, saling pandang tetapi itu hanya berlangsung 6 detik, dengan cepat ia menarik celana dalamku kebawah dan melepasnya. Belum sempat aku rampung menikmati pemandangan ini, tiba-tiba ia melompat ke arahku dan mendorongku telentang di kasur, dengan cepat dia mencium bibirku. Aku ciumi lehernya, bibir, leher lagi. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana. Kali ini tangan kirinya sudah memegang kepalaku. Punyaku sudah terbenam di dalam selangkangannya. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana. Begitu pula dengan pantatnya, aku paling suka jika dia memakai jeans ketat, dengan kaos oblong warna putih. Begitu pula dengan pantatnya, aku paling suka jika dia memakai jeans ketat, dengan kaos oblong warna putih. Tiba-tiba ia berkata, “Aku nggak akan lepas ini, jika kamu nggak buka pakaianmu semuanya”
Aku ragu-ragu..,