Mungkin ini bukanlah saat yang tepat untuk mencari tahu kebenarannya.“Eh napa lu? Keduanya tidak menyangka akan bertemu dalam situasi seperti ini. Hijab bokep Hahaha”. Dibelakang kemudi Om Ridwan melirik ke arah Cinta yang terlihat sibuk mengutak-atik ‘mainan’ barunya. Detik itu juga Cinta merasa kalau langit telah runtuh diatas dirinya. Sebagai seorang mahasiswi, Cinta termasuk dalam mahasiswi yang pintar. Habis sudah daya dan upaya Cinta. Hahaha”. Setelan itu jelas terlihat mahal. “Serius amat? “Okelah, ntar kabar-kabar kalo ada ‘barang’ baru lagi hahaha”.Om Ridwan hanya tersenyum kecil. Kemudian ia menutup pintu kamar kosnya. “Masih belum ngerti sih Om, tapi mirip-mirip kok sama versi lamanya”. “Sebutin saja harganya…”.“Cinta gak mau nerima uang Om”. Untuk beberapa saat, kembali baik Cinta maupun Om Ridwan tak mengeluarkan kata-kata. “Oke bye”. Habis sudah daya dan upaya Cinta. Ini adalah harapan terakhir Cinta. Ia cukup tahu tabiat mesum rekannya, Rudi. Cinta meletakkan brosur itu kembali dan mengikuti langkah Om Rudi menuju lift. “Kalo gitu kita ketemu di resepsionis aja, gimana?”.
