“Biarlah. Bokep hijab indo Sudaahh.. Makan sambil mikirin, yookk”
Dalam iringan gamelan pengantar pengantin aku beranjak keluar ruang tenda. “Ahh.. Masih sempat aku memasukkan celana dalam itu ke tasnya agar tidak kotor kena tanah taman itu. Mungkin sekitar 36 begitulah. Selanjutnya aku berayun-ayun mendorong tarik ku. Beratus-ratus kiriman bunga ucapan selamat itu disusun sedemikian rupa sehingga memperindah suasana taman dan kebun ini. Nampak Polantas dikerahkan untuk melancarkan jalanan.Rupanya pesta di rumah yang sangat mewah. Ahh.. Kulihat bibirnya termonyong-monyong penuh dengan batang kerasku. Kami tak lagi bisa konsentrasi makan. Kini aku serius menengok dia dan memperhatikan. Aku mendengar desah nafsu yang tak sabar. Atau di balik pohon di taman? Bermenit-menit kami berpagut sambil tangan Norma mengurut-urut kemaluanku agar mau kembali keras ngaceng. Aku nggak tahu lagi apa dan bagaimana Norma. Rasa gatal menandai bahwa spermaku mendesak untuk muncrat demikian membuat aku gelisah dan mendesah pula. Aku tak akan mundur lagi. Dalam keremangan kebun itu kami cukup bebas saling sentuh dan remas. “Panggil saja Nor,” katanya. Aku lihat beberapa pejabat lain yang kukenal pula dalam gerombolan suami ibu ini.
