Mas..”, jerit Eksanti panjang. Bokep indo “Mas ini mau nyari Mas Yoga atau..”, kata-katanya terputus tapi aku menerjemahkan terjemahan kalimatnya dari senyuman di bisa. Jari tengahku mempermainkan klitorisnya yang mengeraskan terkena siraman air. Akhirnya dia tersenyum juga. “Mas, mau ngajak Santi ke mana sih”, Eksanti mengungkapkan. Mula-mula dari dada, ke belakang punggung lalu menuju ke bawah, ke batang kejantananku.Aku merasa aneh atas sikapnya yang berubah-ubah dan suka menggoda. “Mas, mau ngajak Santi ke mana sih”, Eksanti mengungkapkan. Aku kembali melebarkan kedua pahanya, sambil mengarahkan batang kejantananku ke bibir kewanitaan Eksanti. Masih ditambah lagi dengan jepitan liang senggamanya yang sepertinya punya kekuatan magis untuk menyedot meluluh lantakkan otot-otot kejantananku. Setelah agak lama kami terdiam, “Teman-teman kamarmu yang lain pada kemana semua, Santi?”, dengan mata membocorkan sekeliling aku bertanya sekenaku, menanyakan keberadaan anak-anak kost yang lain. Aku ingin menulis pesan di pintu kamar Yoga karena memang aku sangat perlu dengannya. Sekali-sekali aku menggigit lembut putingnya, lalu aku hisap kuat-kuat sehingga membuat Eksanti menarik, menjambak rambutku. Lututnya ditekuk sehingga celananya agak naik ke atas membuat pahanya semakin terpampang lebar.
