Susunya telah kemerahan akibat ciumanku, cupangan, gigitan, juga cubitan jariku. Hijab bokep Sambil disedot, aku masih terus memilin puting susunya. ‘Plakkk’ Mamat kembali menampar pipi Dini untuk memaksanya menelan habis spermanya. Hari pun terlewat biasa saja, tidak ada tanda-tanda pelaporan polisi atau semacamnya. ‘Tok tok tok…’ suara ketukan pintu. Dia menarik tangannya untuk lepas dari cengkramanku, “Aku tak mau berhubungan denganmu!” tegasnya tanpa mau melihat wajahku. “Pesta kok tak ajak-ajak?” kata Mamat yang telah selesai membongkar kamar utama. Kini hanya isak tangis yang terdengar, melihat perlawanannya hanya membuat birahiku memuncak tak karuan. “Tapi… Mengapa???…” tanyaku. Dengan sangat terpaksa Dini pun menurutinya, menelan semua sperma yang baginya jijik dan bau amis itu. “Aku masih pesimis bro… Aku kan belum mapan, apa dia mau dengan aku?…” jawabku. Susunya telah kemerahan akibat ciumanku, cupangan, gigitan, juga cubitan jariku. Penisku sudah dibersihkan Dini yang baik ini, kemudian kembali ku ingin menikmati susu nya yang ranum. Gak perlu dipaksain!” kata Rianti yang kemudian terus menjauh jauh. Saat ini aku benar-benar indehoy, dendamku terbalaskan, aku rela melepas Rianti asal dapat mencicipi adiknya ini, aku sudah sangat puas, biarlah pengorbananku selama dua tahun terbayarkan malam ini.
