“ Apa benar mama gak keberatan berbagi dengan Bu Lina,” kataku meyakinkan. Lalu sambil mememeluk lenganku, istriku bercerita bahwa dia ingin aku sekali waktu membantu Bu Lina . Link bokep Jam 8 malam kami mulai menggelar pesta barberque di halaman belakang. Mulanya terasa sangat gelap, tetapi lama-lama mata kami mulai bisa menyesuaikan, meski pemandangan tidak begitu jelas. Mungkin istriku senang melihat Bu Lina tersiksa oleh dorongan sexnya yang tidak tersalur. Kata istriku Bu Lina kadang-kadang sampai menangis karena keinginan sexnya tidak bisa tersalur. Istriku memang keterlaluan, dia bercerita lalu Bu Lina mendengarnya sampai terangsang berat, akhirnya dia menangis. Istriku dan Bu Lina sudah seperti kakak adik, mereka kompak sekali dan sering jalan bareng pergi belanja atau sekedar jalan-jalan ke Mall. Bahkan kami sering dirumah hanya bertelanjang saja. Kami kekenyangan dan puas.Aku menyarankan, acara dance party untuk dua pasang suami istri. Aku sendiri hanya bisa punya Avanza, itupun nyicil dengan cicilan yang mati-matian aku usahakan agar tidak sampai telat. Istriku jadi sering bercerita soal kehidupan sex keluarga Pak Bardi. Aku hanya penasaran aja melihat pasangan yang tidak seimbang itu.
