Kakinya kurapatkan, penisku kumasukkan ke sela-sela paha belakangnya, penisku tidak kumasukkan ke dubur Dian. Kami berdua terbaring kelelahan. Bokep china Putingnya kuisap-isap. Aku duduk di sampingnya dengan posisi yang sama (bersandar di batu), tangan kami saling bersentuhan sehingga membuat dadaku semakin berdegup kencang. Pinggulku berhenti kugoyangkan dan penis kukeluarkan dari vaginanya.Aku mengambil sabun mandi dan mulai membaluri penisku. “Terus Mas..”, erangnya. Kakinya kurenggangkan dengan kakiku, kemudian sambil meraba-raba dengan tangan kuarahkan penisku ke vaginanya. Selesai mandi aku melihat jam menunjukkan pukul 16.45. Dian kembali menjerit tertahan dan meremas pundakku. Kami saling berpagutan. Kali ini penisku kubiarkan agak lama bersarang di vaginanya tanpa kugerak-gerakkan. Penisku kutarik pelan dan kugesek-gesekkan hanya sebatas kepala yang masuk tadi. Bibirku langsung mencium kening Dian, terus turun ke bibirnya. Kami saling berpagutan. Pinggulku berhenti kugoyangkan dan penis kukeluarkan dari vaginanya.Aku mengambil sabun mandi dan mulai membaluri penisku. Gerakan kupercepat dan Dian tetap mengikuti irama gerakannku. Kecipak air terlihat di pinggir sungai karena goyangan tubuh kami. Tubuhku mulai mengejang, kemudian penisku kutarik keluar. Dian mulai menikmatinya. Kakinya kurenggangkan dengan kakiku, kemudian sambil meraba-raba dengan tangan kuarahkan penisku ke vaginanya. “Mas.., ohhmm..”.Dian kuangkat lagi ke dalam sungai, kurebahkan
