“Wah tubuhmu bagus sekali,” jawabku. Bokep jilbab “Boleh, lagian besok libur kantor, nganggur,” kataku.Sambil makan aku memperhatikan Erika yang tak kalah cantik dibanding Nani, tingginya sekitar 160 cm, dadanya sekitar 34, kulitnya coklat, pinggulnya agak kecil (lumayan). Selang agak lama berbincang-bincang Erika mulai meraba-raba dadaku dan memberikan ciuman kecil pada pentilku. “Lagi nunggu servis,” balasnya yang membuatku penasaran. Aku biasa dipanggil Gendhut oleh teman karena perut yang agak menonjol, mungkin karena terlalu banyak makan. Ketika akan melewati sebuah hotel Nani menyuruhku untuk masuk ke dalam hotel itu.“Mau nginap?” tanyaku. Sedangkan Erika semakin buas dan segera mengulum batang kejantananku yang masih tidur dengan nyenyaknya. “Mas… lidahnya… nakal… auw… ah…” katanya sambil mendesah. “Di sini ada cewek,” sahut Deny seraya mengerlipkan sebelah mata kepada cewek tadi. Ketika mencari sebuah rumah makan aku melihat ada seorang gadis yang duduk sendiri membelakangiku dan tampaknya gadis itu adalah Nani anak dari yang punya WP, dan kusapa dia.“Hi, Nan…” sapaku. “Mas… oh… ah… Mas… enak… ah…” desah Nani.
