Tak tertahankan. Bokep india Bram sangat tanggap atas perintah Patty.Patty sungguh terkesan dengan segala tingkah lakunya. Sesuatu jatuh, dan bu Patty mengambilnya, tepat di depan Bram. Mulut Vagina itu terpampang jelas di depan Bram. Tangannya menyelip saja di dalam hotpants. Entah setan apa saja yang membujuk dirinya, ada sebuah dorongan yang mendorong dia pergi ke tempat cucian. Celana itu merah, tipis dengan bahan sutra yang sangat halus. Telinganya panas.Bram pelan membuka pintu, berjalan tanpa suara, dia sudah sampai di belakang bu Patty, menutup mulutnya, sambil menodongkan sebuah pisau kecil ke pinggang bu Patty.Maaf Bu, aku tidak segan-segan melukai ibu jika ibu menolak permintaanku, kata Bram tegang. Tidak tahan melihat pemandangan itu, Patty secara tidak sadar mulai meremas-remas dadanya. Patty melihat bahwa Bram pun sering mencuri-curi pandang dia. Ketika berjalan di depan Bram misalnya, sepertinya bu Patty melenggok-lenggokkan jalannya secara tidak wajar.Bram juga semakin sering diberi pemandangan, pemandangan indah tepatnya, bagian-bagian tubuh bu Patty. Aku benar-benar tidak tega melihat Bi Ena menanggung semuanya sendiri.Sekilas mereka berdua melihat ke arah Bi Ena yang sedang sibuk menyuapi anak terkecil mereka.
