Saya melihat dia menuruni tangga menuju toilet cewek. Sedikit gemetar tangan saya ketika jari-jari saya berusaha membuka handuk yang melilit erat di tubuhnya. Link bokep Saya sendiri berusaha menekan tongkat wasiat saya sedalam-dalamnya.Akhirnya arus kenikmatan kedua tersebut tiba juga diiringi teriakan Vivi yang begitu keras. Tangan saya bergerak ke arah bra hitamnya dan dengan cekatan melepas kancing branya yang berada di depan. “Ahhh… Ohhh… ahhh…” Vivi mendesah dan desahan beserta teriakannya membangkitkan nafsu saya. Beberapa menit kemudian, desisannya mulai terdengar kembali, “Ihhh… ohhh…”Merasa bahwa dia sudah terangsang kembali, saya bangkit dan menyiapkan tongkat wasiat saya yang sudah mencapai kekerasan optimumnya. Rekan kerja saya? Tiba di pinggir kasur, dengan posisi berdiri dia memeluk leher saya dan mencium saya dengan buas. Saya menggerakkan jari saya ke daerah klitorisnya dan mencari titik sensitif tersebut. Vivi membuka matanya, pandangan matanya terlihat sayu.“Gua sayang Vivi..” setelah itu saya melanjutkan ciuman. Setelah itu saya kembali menarik dan mendorong keluar masuk tongkat wasiat saya. Dengan cepat saya mengejarnya tanpa menghiraukan tatapan orang di ruangan diskotik tersebut (karoake tersebut berada di lantai dua, lantai pertama adalah diskotik).Akhirnya saya berhasil menyusulnya, dia berdiri di lorong yang menuju toilet wanita.
