Sungguh besar sekali batang itu, seperti pentungan hansip. Bokep mom Sebelum pulang dia memohon padaku agar mau melayaninya lagi kapan pun.Aku bilang pikir-pikir dulu. Dia kembali mendekatiku didudukkanya aku diranjanganya yang empuk. Aku merasakan orgasme yang berkepanjangan malam itu. Aku merasa sangat lelah, napasku terengah-engah. Baru aku tertidur sebentar, kurasakan lidahnya bermain-main di dadaku dan tangannya mengorek-orek liangku. Kulit dadanya kehitam-hitaman menambah kesan jantan pada dirinya.Yang membuatku makin terpesona adalah kejantanannya yang mengacung tegak dibawah perutnya. Lalu tiba-tiba rok miniku digigitnya dan ditarik ke bawah hingga ke atas lutut. Keringat kami berdua semakin deras mengalir, sementara mulut kami merancu dan mendesah ga jelas. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuhku.Sementara kami terus berpacu. Setelah itu aku baru aku bisa tidur nyenyak. Aku diam saja, tidak bisa menolak, posisi apa yang dia ingin terserah, pokoknya aku ingin cepat-cepat disodok lagi. Dijilatinya payudaraku secara bergantian, seolah-olah takut tak bisa menikmatinya lagi. Perlahan dari leher bibirnya merayap ke bawah hingga pengait BH-ku. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.Kupacu terus goyangan pinggulku, karena aku merasa sebentar lagi aku akan memperolehnya.Terus…, terus…, aku tak peduli
