Suasananya sepi-sepi saja. Link bokep Tentu saja aku jadi gelagapan karena tidak bisa bernapas. Bukan hanya itu saja, dia juga melepaskan celanaku hingga yang tersisa tinggal sepotong celana dalam saja.Sedikitpun aku tidak merasa malu, karena sudah biasa aku hanya memakai celana dalam saja kalau di rumah. Linda berada tepat di atas tubuhku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk tubuhnya dengan jelas sekali.Entah kenapa tiba-tiba sekujur tubuhku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yang lembab, hangat, dan agak basah. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur tubuhku. Bahkan Mbak Indri menjanjikan macam-macam agar aku tidak terus menangis. Saat itu aku merasakan sebelah tangan Linda menjalar ke bagian bawah perutku. “Ke rumah…?”, tanyaku memastikan. Hubunganku dengan Linda memang akrab sekali, walaupun tidak bisa dikatakan berpacaran.Seperti biasanya, setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby, anjing pudel kesayanganku jalan-jalan mengelilingi Monas. Tapi nggak mau dirayakan. Tapi sama sekali aku tidak merasakan apa-apa. Tapi dia tidak sendiri. Tapi aku tidak tahu apa arti semuanya itu. Memang tingkahku tidak ubahnya seorang anak balita.Tangisanku baru berhenti setelah Ayah berjanji akan membelikanku motor.
