Sesaat setelah orgasme Mbak Nida yang kelima akupun ejakulasi. Bokep indo “Baik“ jawabku sambil ter-senyum. Sore itu, aku terbangun. Sesuai dugaanku Vcd itu berjalan bagus.“Mbak pingin nonton ?” tanyaku sambil melihat Mbak Nida yang sedari tadi duduk di belakang memperhatikanku. Tampak Mas Arif berdiri menunggu. “Oh, baiklah” kata Mbak Nida sambil bermaksud mengambil bungkusan di tanganku itu. “Enggak….nggak… koq, perusahaannya besar, Mas ke sana juga belum tentu diterima, Mas tetap melalui tes dulu” kataku meya-kinkan Mas Arif. Lama kami saling bertatap-tatapan, aku lalu mencium mesra bibir Mbak Nida dan Mbak Nida juga menyambut ciumanku, jadilah kami saling berciuman dengan mesra, oh indahnya.Tak lama, aku menghentikan ciumanku, aku kaget, Mbak Nida ternyata menangis !“Kenapa Mbak Nida ? Perlahan aku mengencangkan penetrasiku kembali.Sambil meremas kedua payudaranya, aku membolak-balikkan badan Mbak Nida ke kiri dan ke kanan. “Eehh…nanti dulu, kamu khan belum minum” Mas Arif berusaha mencegahku. Lalu sekuat tenaga aku mendorong pinggulku berulang-ulang dengan cepat.“Akhhh….ooohhh….ohhh” suara Mbak Nida mendesah.
