“Saya cabut dulu ya Bu.. Bokep india jangan kencang-kencang dong pegangnya..” kata Ibu Tia sambil mencium bibir, sedangkan lidahnya mulai beraksi di kerongkonganku, memutar-mutar, menyedot lidahku dengan penuh gairah. Ternyata pijitanku tadi membuat Ibu Tia agak gelisah, mendongakkan kepala, menaikkan dadanya, menggeser posisi tidurnya dan lain sebagainya. kelakuan saya tadi Bu..” kataku sambil menghiba.“Oh nggak apa-apa.. Lama hal ini kulakukan dan.. Aku coba lagi jariku lebih turun agak masuk ke dalam belahan dadanya, sambil terus melakukan pijitan kecil. Bila perlu ditunggunya. Udah agak terlambat.. aauucch.. geli sayang..”Aku tidak peduli, aku lanjutkan gerilyaku. Mbak..” kataku sedikit gugup.“Adik dari salon ya? Pintu pagarnya tinggi sekali sehingga orang tidak bisa melihat aktifitas yang dilakukan oleh penghuni rumah. di sini saja ya Bu..” pintaku.“Kenapa? Memang begitulah wanita kalau mendapat pujian atau godaan meskipun dari seorang lelaki pencuci rambut, perasaannya terbang menerawang nun jauh di sana.“Rul.. Kalau aku kurang jelas supaya aku telepon balik ke sana. Reaksinya di luar dugaan, bahkan kali ini tidak ketinggalan, pantatnya pun ikut diangkat.“Rull.. Oh ya, rambutnya nggak usah dikeringin pakai pengering..
