Mengerang hebat. Kuhajar lama dengan dengusan napas hidungku di wilayah itu. Bokep jepang Kupersilakan dia masuk sementara pengantarnya yang adalah bell boy kemudian pergi meninggalkannya.Setelah di dalam kamar kupersilakan duduk dulu di kursi pojok kamar. Dengan santunnya dia permisi untuk masuk. Berhubung hotel ini bukan hotel mewah maka channel acara TV nya pun terbatas, untuk mengirit ongkos operasional kali. Kupandangi veginya, wow alangkah lebatnya. Kucari-cari brosurnya tidak kutemukan. Wah kacau ini. Ah lega rasanya ketika dijawab bisa dan akan segera diantar.Sambil menunggu kedatangan tukang pijat aku mulai mencoba kembali menikmati acara-acara di layar TV. Tiba-tiba aku teringat biasanya hotel ada info layanan pijat. Kuseret pahanya ke pinggir ranjang, dengan berdiri kuangkat kakinya menumpang di pundakku, kuarahkan kembali rudalku menuju veginya yang lenyap ditelan jembut. Tidak terlalu muluslah wajahnya. Ketika kubuka aku agak sedikit heran karena tukang pijatnya Mbak-Mbak berumur 45-an lebih kira-kira. Mulai kuamati wajahnya untuk melihat lebih jelas seperti apa sebenarnya tampang Mbak ini. Hmm rupanya dia ingin tahu efek pijatannya apakah membuahkan hasil atau tidak. Dulu aku sempat lama berdiam di kota ini ketika kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di negeri ini.
