Keringat mulai mengucur dari badan mereka terutama Ujang yang wajahnya kian pucat menahan sakit. Bokep terbaru Saat tiba disalah satu sudut kios yang sedikit tersembunyi, gelap dan sepi Rono berhenti.“Udah disini saja”“Ampun kang, bener Ujang nggak punya uang ampun kang jangan ujnag dipukuli?”“Jangan banyak omong diem aja kamu, kalo mau selamat”
CTanpa banyak basa-basi Rono kemudian menarik Ujang dan merogoh celananya. Selengkapnya, berikut adalah ceritanya!Ujang anak jalanan, umurnya baru 15 tahun, badannnya kurus. Beberapa saat kemudian Rono melepaskan tubuh Ujang yang langsung jatuh tersungkur. Malam itu seperti biasanya si Ujang masuk pasar, saat dia sedang mencari kardus bekas untuk alas tidurnya, Ujang didatangi oleh Rono preman pasar tersebut yang saat itu sedang setengah mabuk setelah minum minuman keras bersama teman-temannya.“Hei jang baru datang, mau tidur ya?”“Iya kang”, Ujang menjawab dengan sedikit takut. “Ampun kang, tadi sepi nggak banyak yang ngasih lagian sebagian udah Ujang setorin ke kang adun”, si Ujang hanya bisa pasrah sambil memegang kepalanya yang dijambak Rono. Ujang yang biasa tidur di salah satu kios pasar, setelah sibuk ngamen diperempatan jalan pasar “X”.
