Lidya ikut berbaring di sampingku. Perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja. Hijab bokep Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Karena apapun yg aku ingin minta, selalu saja diberikan. Sementara perasaan hatiku semakin tak menentu. Bahkan aku sampai tertawa sendiri. Lidya berada tepat di atas badanku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk badannya dgn jelas sekali. PadahaI waktu itu Lidya sudah dipengaruhi gejolak membara dgn badan polos tanpa sehelai benangpun menempel di badannya.“Kau..”, desis Lidya terputus suaranya. Keharuman yg tersebar dari badannya tak membuatku bergeming.Lidya mengambil tanganku dan menggenggamnya. Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herlambang.Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herlambang telah merebut Mbak Indira dan sisiku. “Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Lidya. Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya.“Lidya..”Aku tersentak ketika Lidya melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yg tersisa melekat di badannya. Lidya kembali mencium dan melumat bibirku. Aku memang mudah sekali disogok. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Padahal tadi Lidya yang merangsang sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan Aku merasakan betapa halusnya kulit paha perempuan ini.
