Kemudian Fiona menjulurkan wajahnya di samping pria itu dan merekapun berciuman lagi.. Hijab bokep Fiona sebisa mungkin bersikap normal walau gairahnya meningkat, agar tidak memberi kesan murahan pada tukang kebunnya itu. Alih-alih sedang sepi sedang tidak ada job dan Pak Michdan sedang tidak ada, Fiona menyetel DVD itu di kamarnya. “Pak…enngghh !” desahnya ketika Pak Misno meremas payudara kanannya
“Gini kan yang Ibu mau, mumpung Bapak nggak ada !” katanya dekat telinga Fiona sehingga dengus nafasnya meniup telinga dan tenguknya dan menaikkan gairah Fiona. “Gimana Bu, gede kan, gimana dibanding sama punya Bapak ?”
Tanpa diperintah Fiona berlutut sehingga penis itu menodong ke wajahnya, benda itu terasa keras sekali dan sedikit berdenyut-denyut. Fantasi liar itu masih saja membayanginya. Tanpa malu-malu lagi, Fiona mulai menjilati penis yang digenggamnya itu, buah zakar hingga ujung penisnya tak luput dari sapuan lidahnya, sesekali benda itu dibelai dengan pipinya sampai pemiliknya melenguh keenakan. Lidah hangat itu memain-mainkan klitorisnya sehingga rangsangan dari sana merambat ke seluruh tubuh Fiona membuat tubuhnya bergetar. Pria itu maju-mundur sambil memegangi betis Fiona, sentakkan tubuhnya menciptakan ombak mini di bak itu. Mereka lalu mandi bersama, Pak Misno menggosok-gosok tubuh Fiona dengan telapak tangannya,
