Setelah berhasil menurunkan retsleting celanaku, kubantu Lia dengan menurunkan sedikit celana dan celana dalamku, akibatnya batang kemaluanku yang telah menegang dari tadi langsung mencuat keluar. “Enak banget..pinter kamu ya!”, tapi Lia tidak menjawab, malahan ia mencium bibirku dan berkata “Susul Aku ke toilet, I need you now”.Aku menunggu beberapa saat setelah Lia masuk ke toilet lebih dahulu. Bokep Hijab Lia mengaduh dan berdesis…Bersamaan dengan itu aku langsung menggerakkan batang kemaluanku di vaginanya dengan cepat. “Iya nih!” lalu muncul niat iseng ku lagi, yaitu aku ingin menyenggamai payudaranya yang indah itu, maka aku bilang sama Lia. Gak ngeres lagi kan?” Ujarku bercanda. “Iya-lah, biar enak nanti pas digesek jembutmu!”. Tampaknya Lia sedang menikmati saat-saat puncaknya, terdengar nafasnya masih tersengal-sengal, ia mencium bibirku, “Shhhh…enak banget sayang, Lia gak pernah ngerasain yang kaya gini!”, aku pun membalas ciumannya. Tanpa diperintah lagi, tanganku langsung meremas gundukan vaginanya itu, ia tersenyak tapi cepat pula wajah cantiknya merona merah, aku tahu ia menikmati hal itu. Kemungkinan semua orang telah tertidur.Kali ini kepala Lia sudah bergerak maju mundur mengocok kemaluanku. “Tapi janji ya cayang, ntar puasin Lia lagi?” ia menjawab dengan nada manjanya juga.
