Dua kakakku perempuan semuanya. Hijab bokep Apalagi sampai jatuh cinta. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur badanku. Aku merasakan betapa halusnya kulit paha perempuan ini. Padahal tadi Lidya sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan. Aku memang paling suka kalo dipuji.Oh, ya.., Nanti malam kamu datang..”, ujar Tante Amanda sebelum pergi.“Ke rumah..?”, tanyaku memastikan. Lidya mengambil tanganku dan menaruh di dadanya yg membusung padat dan kenyal.Dia membisikkan sesuatu, namun aku tak mengerti dgn permintaannya. Kalo mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Aku ingin mengangkatnya, namun Lidya malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. “Iya.”
“Memangnya ada apa?” tanyaku lagi. Namun sebelumnya dia memberitahu kalo aku harus membalasnya dgn cara-cara yg tak pantas untuk disebutkan. sehingga tak ada selembar benangpun yg masih melekat di sana. Sesaat aku tersentak kaget, tak menygka kalo Lidya akan seberani itu. Tak banyak yg kami obrolkan, karena Tante Amanda sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sembari terus-menerus memuji. Padahal aku sudaH punya mobil.