Aku tidak terlalu akrabb dengan Vina karena sejak awal kuliah kami tidak pernah sekelas. Bokep Hijab Malam tahun baru itu, aku dan Vina benar-benar memuaskan nafsu kami. Sengaja aku berbaring di sebelahnya, dia melirikku “pegel nich, sambil baring gak papaya?” alasanku. “yeee, ngapain di kamar mandi?” Disini aja gak apa apa kok” jawabku. Enak…” bisiknya di telingaku, pinggulnya mulai bergerak alami mengimbangi tusukan-tusukanku. Vina adalah rekan kampusku yang berasal dari Makasar anaknya bertubuh kurus dengan tinggi sekitar 168 cm dan kutaksir BHnya berukuran 32B. Vina memandangku sekilas, tersenyum “gak apa apa kan?” aku mengangguk. “mau bantu aku gak?”tanyanya. Sengaja ku angkat dadaku sambil bertumpu dengan tangan kanan. Ketika Vina tahu, dia tersenyum, “kalau gitu, aku boleh donk nemenin kamu malam ini?” “siapa yang bisa menolak?” jawabku sambil mencubit putting toketnya. Aku tertawa, kemudian sengaja mencubit klitorisnya. Vina memandangku sekilas, tersenyum “gak apa apa kan?” aku mengangguk. Dia nampak sangat menikmati itu.Aku mencoba jalan terakhirku. Sambil tetap menjilati leher dan telinganya, aku berbisik “enak Vin?” dia mengangguk lemah.
